SENJATA BERBAHAYA
Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS Ar-Rum[30]:41)
Beberapa waktu
yang lalu, telah diisukan oleh beberapa media massa bahwa Amerika yang notabene negara
superpower telah mengembangkan sebuah teknologi peperangan modern yang
supercanggih. Namanya HAARP (High Frequency
Active Auroral Research Program). Beberapa jejaring sosial terkemuka
di belahan duniapun sudah ramai mendiskusikan teknologi ini.
Dengan
adanya kejadian tsunami di Jepang, isu adanya HARRP merebak kembali. Banyaknya
tuduhan-tuduhan (Wallahu alam) benar atau tidak, membuat penulis mencari tahu
tentang apa itu HARRP. Nah, ternyata HAARP adalah project investigasi yang
bertujuan untuk “memahami, menstimulasi,dan mengontrol proses ionospheric yang
dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans”. Dimulai
pada tahun 1992, project ditargetkan selesai dalam 20 tahun kedepan (selesai
tahun 2012).
Proyek ini
dikembangkan oleh Amerika Serikat yang terletak di Alaska. Lebih tepatnya lagi HAARP berada di Gakona, Alaska
(latitude:62.39,longitude:145,15) yang terletak di barat Taman Nasional Wrangell-Saint
Elias.
Penciptaan senjata
pamungkas ini telah diprediksi oleh banyak orang sebelumnya. Seorang ilmuwan
kelas dunia bernama Dr. Rosalie Bartell telah mengkonfirmasi
bahwa militer Amerika sedang mengerjakan sebuah sistem pengatur cuaca sebagai
senjata potensial. Metodenya termasuk mengendalikan badai dan mengatur arah
penguapan air di atmosfer bumi untuk menghasilkan banjir di tempat
tertentu. Bukan hanya Dr Bartell yang mengatakan hal ini, mantan penasehat
keamanan gedung putih bernama Zbigniew Brzezinski juga
meramalkan hal ini dalam bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam
bukunya, Ia menulis : “Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan
peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik
memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan.”
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer
Perancis pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk
memanipulasi frekuensi radio untuk melepaskan kondisi cuaca tertentu seperti
badai dan Topan. Konon pada tahun 2002, Rusia pernah mengkonfrontir
Amerika Serikat di hadapan PBB dengan menuduhnya telah menciptakan beberapa
bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya. Ketika Haiti diguncang
gempa bumi berkekuatan 7,0 SR pada 12 Januari 2010 dan menewaskan sekitar
200.000 orang, banyak media massa yang melansir pernyataan Presiden Hugo Chavez
kepada surat kabar Spanyol ABC. Dalam berita disebutkan pemimpin Venezuela itu
menuduh AS menyebabkan kehancuran di Haiti dengan menguji coba “senjata
tektonik”. Media massa Venezuela pun
melaporkan bahwa gempa bumi ini mungkin terkait dengan projek yang disebut
HAARP, sebuah sistem yang dapat menghasilkan perubahan iklim yang tak terduga
dan keras.
Cara Kerja
Dan Dampak HAARP ??
Cara
kerja HAARP adalah dengan memanaskan ionosphere yang ada di langit.
Hal ini dapat memanipulasi keadaan langit disekitarnya, sehingga pada masa
percobaan dapat terjadi suatu hal yang tidak diinginkan misalnya terjadi badai,
gempa bumi, gangguan sinyal dan lain-lain.
Caranya
dengan menentukan satu titik
lokasi ionosphere yang akan dipanaskan, lalu tekanan yang berada di atmosfer
juga akan naik. Maka tekanan yang terbentuk dikumpulkan di satu titik dan
terbentuklah manipulasi jetstream (arus jet).
Namun menurut
sebagian orang, ada sesuatu yang lebih besar sedang dilakukan di tempat ini.
Yaitu pengembangan senjata pemusnah massal. HAARP disebut mampu
menciptakan banjir dengan memanipulasi penguapan air, mampu menciptakan badai
dan bahkan gempa bumi. Dengan kemampuan ini, tentu saja itu berarti
Amerika akan mampu menciptakan bencana kelaparan di wilayah yang diinginkannya.
Pihak-pihak yang
menuntut jawaban mengenai HAARP tersebar di seluruh penjuru dunia. Mulai dari
penduduk Alaska
sendiri hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka kuatir bahwa HAARP
akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan. Salah satu
eksperimen HAARP adalah menembakkan sinar elektromagnetik terkendali ke
ionosfer bumi. Metode ini disebut dengan “pemanas ionosfer”. Ionosfer adalah
lapisan yang mengelilingi atmosfer bumi bagian atas dan jaraknya sekitar 40-60
mil diatas permukaan bumi.
David Yarrow,
seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan bahwa
interaksi ini akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer-lah
yang melindungi kita dari radiasi matahari yang ganas.Charles Yost peneliti
lain dari North Carolina berkata,”Jika
ionosfer terganggu, maka atmosfer dibawahnya pasti akan
terganggu.” Walaupun militer telah menyangkal, namun dokumen yang dirilis
oleh militer jelas mengatakan bahwa HAARP didirikan memang untuk kepentingan
departemen pertahanan. Entahkah benar atau tidak, namun HAARP telah mencapai
status yang mensejajarkannya dengan Area 51.
Kontroversi HAARP
sebagai senjata telah muncul sejak 1996 lewat sebuah buku Angels Dont Play This
HAARP Advances in Tesla Technology yang ditulis Dr. Nick Begich, Jr. dan Jeane
Manning. Buku ini merupakan hasil dari proses pencarian kebenaran mereka
tentang projek Pentagon yang dibangun secara diam-diam. Projek senilai 30
juta dolar AS ini secara “halus” dinamai HAARP yang dibuat untuk menembakkan
lebih dari 1,7 gigawatt daya radiasi ke ionosfer. Secara sederhana, peralatan
ini kebalikan dari teleskop radio, hanya mentransmisikan bukan menerima. Ini
akan mendidihkan bagian atas atmosfer. Setelah memanasi dan mengganggu
ionosfer, radiasi tinggi akan memantul kembali ke bumi dalam bentuk gelombang
panjang menembus tubuh kita, tanah, dan lautan.
HAARP diduga belum
sempurna dan masih dalam tahap pengetesan (di seluruh dunia, terfokus
pada negeri lugu). Dicurigakan HAARP sudah dalam tahap beta pada tahun
2004, ini terbukti ketika batasan badai tornado yang terjadi dalam
satu tahun dilanggar oleh alam. Jika satu tahun batas maksimal badai hanya
terjadi 4 kali, tahun 2004 terjadi sebanyak 6 kali. Bukti lain adalah
ketidakstabilan cuaca ekstrim, yang telah rusak di setiap wilayah utama di
Dunia selama beberapa tahun terakhir.
- Badai dan
badai tropis telah melanda Karibia.
- Asia Tengah dan
Timur Tengah dilanda kekeringan.
- Afrika Barat
menghadapi kawanan belalang terbesar di lebih dari satu dekade.
- Empat badai
merusak dan hujan badai tropis Alex, Ivan,
Frances,
Charley dan Jeanne telah terjadi secara berurutan, dalam waktu singkat.
Belum pernah
terjadi sebelumnya dalam sejarah badai di Karibia, pulau Grenada benar-benar
hancur: 37 orang meninggal dan sekitar dua pertiga dari pulau ini 100.000 jiwa
telah kehilangan tempat tinggal; di Haiti, lebih dari dua ribu orang meninggal
dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Republik Dominika,
Jamaika, Kuba, Bahama dan Florida
juga telah hancur. Di Amerika Serikat, kerusakan di beberapa negara bagian
Selatan termasuk Florida, Alabama,
Georgia, Mississippi dan Carolina merupakan yang tertinggi
dalam sejarah AS.
Pengembangan
Haarp Dalam Mempengaruhi Pikiran Manusia
Dengan mengirimkan
EXTREMELY LOW FREQUENCY (ELF) RADIATION ke otak manusia, HAARP bisa mengontrol
mood manusia. Karena pada dasarnya otak besar manusia bekerja pada 1-30
Pulse/Sec-nya. Dan dalam putaran perdetiknya, terdapat frekuensi hertz.
Delta (1-4/sec), Keadaan tidur
Theta (4-7/sec), Keadaan mengantuk atau baru bangun, dan
juga ini merupakan saat otak manusia masih berusia balita.
Alpha (7-12/sec), Keadaan Normal dan belajar
Beta (tak terhitung), Keadaan Marah atau sedang dalam
emosi yang tinggi
Jadi, jelas sekali
dapat terbayangkan betapa ngerinya bila HARRP ini ternyata bukanlah sekedar
isu. Mungkin bagi beberapa orang yang menyukai teori konspirasi akan memandang
ini sebagai bentuk kerusakan yang dilakukan oleh sekelompok manusia jahat yang
ingin menguasai dunia. Dan akan lebih sadis lagi, bila kelak dapat dibuktikan
ternyata memang HARRP inilah penyebab tsunami yang terjadi bukan hanya di
Jepang, namun negara-negara lain termasuk Indonesia.
Foto
Tambahan Tentang Efek menggunakan Senjata ini :
Orang banyak
mengira ini ulah alien, padahal ini ulah HAARP.
Foto kondisi
Jepang sebelum terjadinya Gempa & Tsunami (terjadi perubahan konstruksi
awan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar